5 Hari Membuat Desain Produk dengan Metode Design Sprint

Alo Gengs! Produk merupakan hal yang jual baik berupa barang atau layanan jasa. Untuk menciptakan suatu produk yang sesuai dengan pasar memang membutuhkan usaha yang lebih. Seorang desaigner produk biasanya membutuhkan beberapa tahapan untuk menciptakan produk. Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode design sprint.

Apa itu Design Sprint?

Image by unsplash.com

Design Sprint adalah proses unik selama lima hari untuk memvalidasi suatu ide, menyelesaikan tantangan melalui pembuatan prototipe dan pengujian ide terhadap konsumen.

Awalnya metode ini dipopulerkan oleh Jake Knapp dari Google Venture di tahun 2010. Metode ini akhirnya digunakan oleh banyak perusahaan terkemuka di seluruh dunia.

Dalam lima hari tersebut design sprint akan membantumu untuk:

  1. Memetakan permasalahan dan memilih fokus area yang akan diselesaikan
  2. Membuat skema solusi
  3. Membuat keputusan dan mengaplikasikan ide
  4. Membangun prototipe
  5. Mendapatkan feedback dari pengguna (user)

Umumnya dalam design sprint akan melibatkan setiap anggota dalam diskusi satu sama lain. Diskusi ini nantikan akan menghasilkan suatu gagasan yang dapat digunakan untuk eksekusi bisnis.

Kapan design sprint perlu digunakan? Sebenarnya setiap perusahaan menggunakan design sprint ketika sedang dalam proses mendesain.

Contohnya seperti membuat proyek bisnis baru, adanya hambatan bisnis, atau ketika suatu tim atau perusahaan sedang memproses pembangunan proyek agar cepat selesai.

Cara Kerja Design Sprint

Dalam memulai sprint, biasanya akan ditentukan waktu yang tepat untuk melakukan diskusi.

Beberapa perusahaan bahkan membuat jadwal selama semingu hanya untuk melakukan sprint. Untuk itu tentukan waktu yang tepat agar desain sprint berjalan dengan lancar.

Selain itu ada beberapa hal yang perlu dipersiapakan seperti menyiapkan catatan atau sticky note, menyediakan alat tulis, white board, dan bila perlu sediakan cemilan supaya diskusi bisa berjalan dengan santai tapi tetap fokus.

Untuk memulai sprint biasanya akan ada tiga orang atau lebih yang harus mengikuti sprint. Karena kegiatan ini membutuhkan diskusi dan bertukar pikiran untuk memunculkan suatu gagasan.

Sprint akan dipimpin oleh seorang leader yang biasanya disebut sebagai sprint master.

Sprint master ini bisa jadi bukan hanya seorang CEO tapi juga bisa dari kalangan managerial yang memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab, tegas, dan mampu untuk mengambil keputusan.

Nantinya sprint master akan menentukan dan mengambil keputusan tentang gagasan atau ide yang diberikan oleh setiap individu.

Eksekusi Design Sprint

Senin: Pahami Permasalahan (Understand the Problem)

Hari pertama dalam sprint ini lebih berpusat untuk memahami permasalahan yang ada dalam proyek. Permasalahan ini juga termasuk tujuan dari bisnismu, permasalahan user, penanggung jawab proyek, jangka waktu, dan lain-lainnya.

Dengan memahami permasalahan dapat membuat diskusi semakin terarah. Karena apabila akar permasalahan tidak ditemukan maka tidak ada hal yang perlu untuk didiskusikan.

Misalkan, perusahaanmu akan meluncurkan suatu produk mobile app sehingga memerlukan pemahaman lebih dalam tentang pengguna, hal-hal yang ingin dibangun dalam app, riset pemasaran, dan lain sebagainya.

Untuk mendalami itu dibutuhkan suatu metode yang dapat membantu tim dalam mengambil data, sepeti menggunakan metode wawancara dengan user, focus group discussion, observasi, atau bisa mengadakan suatu survei.

Selasa: Mengumpulkan Solusi (Solutions)

Setelah mengetetahui permasalahan dalam proyek, hal yang dilakukan adalah menentukan solusi yang tepat untuk setiap permasalahan.

Untuk membuat solusi yang tepat, kamu bisa mencoba menggunakan metode yang bernama “The Step Sketch”. Metode ini membantu kamu untuk membuat solusi yang lebih efektif. Metode ini terdiri dari:

  • Note, mencatat setiap tujuan, inspirasi, sampai target yang telah dilakukan sebelumnya dalam kurun waktu dua puluh menit
  • Ideas, dua puluh menit berikutnya manfaatkan untuk mengumpulkan ide sebanyak-banyaknya
  • Crazy 8s, membuat delapan sketsa solusi yang berbeda dalam kurun waktu delapan menit.
  • Solutions Sketch, membuat solusu secara end-to-end untuk permasalahan dalam kurun waktu tiga puluh menit atau lebih.

Metode ini memang diberikan waktu yang sempit supaya dalam kurun waktu tersebut dapat lebih fokus untuk memberikan solusi dari setiap permasalahan. Sehingga metode ini terbilang efektif untuk digunakan sebagai metode brainstorm.

Rabu: Membuat Keputusan (Decide)

Setelah mengumpulkan semua solusi, maka selanjutnya adalah membuat keputusan. Sebelum itu, solusi yang telah dibuat oleh setiap individu perlu untuk mendapatkan masukan dari individu lainnya.

Sehingga sebelum mengambil keputusan diperlukan pengujian dari solusi tersebut.

Diskusi ini memang membutuhkan waktu yang panjang untuk menemukan titik temu. Sehingga seorang sprint master perlu untuk membuat batasan waktu yang ideal dalam diskusi. Hal ini juga untuk menghindari hilangnya fokus dalam tim.

Kamis: Buat Prototipe (Prototyping)

Ketika pengambilan keputusan sudah disepakati dalam satu tim, selanjutnya adalah membuat prototipe. Tim akan menciptakan produk tester, pengembang (developer) biasanya akan berdiskusi untuk membuat prototipe yang nantinya dapat dilakukan demo pada user pada tahap selanjutnya.

Dalam tahap ini memang membutuhkan biaya dan tenaga yang tidak sedikit. Karena produk ini bukanlah hasil akhir, sehingga diperlukan penyesuaian pembiayaan diawal.

Walaupun prototipe ini hanya sebagai gambaran atau percobaan namun harus teliti sehingga bisa mendapatkan feedback yang positif dari user.

Jumat: Uji Prototipe (Testing)

Pada hari terakhir ini prototipe yang telah dibuat akan diuji oleh para user. Tahap pengujian ini sangat penting untuk dilakukan oleh user yang tepat.

Karena produk yang dibuat harus diuji oleh seorang user yang memiliki wawasan atau keahlian dalam bidang yang terkait dengan produk.

Image by unsplash.com

Perlu perhatikan bahwa pengujian ini tidak boleh dilakukan oleh pihak internal. Pengujian harus dilakukan oleh pihak eksternal, supaya hasil uji bisa lebih obyektif.

Di satu sisi penguji dapat memberikan masukan yang mewakili kebutuhan, keingina, dan perasaan dari para user.

Dalam kurun waktu lima hari untuk membuat design sprint merupakan waktu yang ideal, supaya proses ide sampai eksekusinya dapat lebih fokus.

Design sprint ini nanti nya bisa menjadi gambaran tentang hal-hal yang telah didiskusikan dalam tim. Sehingga permasalahan dalam proyek dapat terselesaikan dengan efektif dan efisien.

Design sprint dan juga kerangka pemikiran (design thinking) yang berguna dalam diskusi tim bisa kamu pelajari lebih dalam di lingkaran. Disini tidak hanya menyediakan materi dan mentor yang profesional namun juga memberikan studi kasus yang bisa kamu diskusikan bareng dengan teman-teman lainnya. Makin seru dengan live discussion bareng mentor yang sudah terjamin pengalamannya. Tunggu apa lagi sign up sekarang juga dan dapatkan diskon kelas yang menarik setiap harinya!

Sources:

  1. uxplanet.org
  2. thesprintbook.com
Share Now

Sharidevy Anggira

Croissant Lover~

More Posts By Sharidevy Anggira

Related Post