Alo, gengs!

Pasti sering banget ya, denger kata work-life balance?

Sebetulnya, work-life balance itu seperti apa sih?

Sebagian orang menganggap work-life balance sebagai ukuran dari keberhasilannya dalam mengelola dan memaknai hidup. Tetapi, work-life balance seringkali diartikan sebagai ukuran pasti bahwa kita harus membagi porsi hidup dan pekerjaan sebanyak 50-50.

Berikut ini adalah 3 realita work-life balance yang perlu kamu ketahui!

1. Seimbang Malah Bikin Tumbang

Gara-gara mau perfect punya perbandingan alokasi waktu 50-50, kita jadi terlalu terpaku untuk memisahkan antara hidup dan pekerjaan. Ketika di suatu kesempatan kita terkesan gagal untuk mengkotak-kotakkan bagian dalam hidup, kita merasa hidup kita gak seimbang.

Padahal, pada kenyataannya, terkadang perbandingannya gak selalu 50-50.

We can make our own ‘balance’!

Karena apa yang dibilang sama society, terkadang belum tentu cocok dengan hidup sendiri.

2. Sama seperti Hubungan, Hidup dan Pekerjaan Juga Butuh Pengorbanan (dalam batas aman!)

Terkadang, waktu mau rebahan karena deadline semuanya sudah selesai, notifikasi muncul — revisi mendadak katanya.

Hal-hal seperti ini terkadang gak bisa kita pungkiri. Sejauh ini, cara menyelesaikan situasi yang tidak diinginkan seperti ini adalah dengan segera mengambil tindakan penyelesaian, bukan pergi meninggalkan.

Mungkin untuk malam itu kamu belum bisa beristirahat pukul 22.00. Tetapi setidaknya, kamu berhasil menemukan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapkan.

3. Pentingnya Menggunakan Waktu yang Tersedia, Bukan Memaksa dan Mengada-ngada

Kata society, kita harus bangun jam 5.00 setiap hari.

Alasannya supaya lebih sukses, makmur, dan gak nganggur.

Padahal, setiap orang punya waktu produktifnya masing-masing, lho!

Kalau kamu lebih produktif di malam hari, mungkin tidak apa kalau kamu mau bangun sedikit siang, lalu santai-santai sebentar, kemudian baru kembali mengisi hari di jam produktifmu.

Perlu diingat bahwa kamu butuh istirahat.

Hindari memaksakan apa yang bukan jadi porsimu.

Istirahat itu penting.

Jangan karena ingin sesuai dengan standar society, semua jadi dianggap genting.

#YakaliGaBisa Atur Work-Life Balance