Ghozy Prabowo
Alo, gengs!
Tiktok merupakan sebuah sosial media yang sedang on the rise yang penggunaannya meroket sejak tahun 2018. Faktanya, Tiktok berhasil mendapatkan 634 juta penggunaan baru dalam kurun waktu 2 tahun. Sebagai seorang pemilik usaha atau digital marketer yang handal, tentunya kamu gamau meninggalkan kesempatan agar produk kamu/klien bisa dikenal lebih banyak orang, dong! Tapi sebenarnya, apa benar bikin konten di tiktok akan mengakselerasi bisnis kamu? Gimana sih cara bikin konten marketing yang bagus di Tiktok? Yuk, simak lebih lanjut di artikel ini!
Why Marketing on Tiktok Works
Video marketing merupakan salah satu tren digital marketing yang tidak akan hilang dalam waktu dekat. Video berdurasi singkat yang eye catching membuat para audiens mudah tertarik dan mencari tahu lebih lanjut tentang brand kita secara lebih lanjut. Sebuah riset telah menemukan bahwa 86% dari responden ingin melihat lebih banyak konten berbentuk video dari sebuah brand.
Video marketing di Tiktok merupakan cara yang ampuh untuk meningkatkan kapasitas bisnis karena kemudahan yang disediakan oleh platform tiktok untuk berinteraksi dengan audiens. Hal ini membangun hubungan “intimate” dengan audiens sehingga brand kamu akan terlihat lebih approachable. Namun, perlu digarisbawahi bahwa Tiktok hanyalah salah satu channel marketing yang dapat gunakan. Apabila segmentasi pasar brand kamu tidak sesuai dengan segmen pengguna Tiktok, maka Tiktok belum tentu bisa menjadi sarana marketing yang cocok buat brand kamu. Choose what works and fits your brand the most.
Lantas, Gimana ya cara mulai marketing di Tiktok?
Untuk dapat menggunakan channel marketing baru secara optimal, kamu perlu melakukan riset terkait dengan cara bekerjanya channel tersebut. Tiktok merupakan media sosial yang memiliki algoritma dan ciri khasnya tersendiri. Oleh karena itu, kamu perlu memahami cara bekerjanya Tiktok agar dapat menghasilkan konten yang mencapai key performance index yang kamu tentukan.
Tidak hanya memahami cara bekerja platformnya, kamu juga perlu memahami selera audiens yang kamu targetkan. Setiap segmentasi audiens memiliki seleranya masing-masing berdasarkan pada platform yang mereka gunakan. Jadi, selera audiens pada platform A belum tentu sama dengan selera audiens brand kamu pada platform Tiktok.
Kamu bisa mulai memproduksi konten di Tiktok dengan mendaur ulang konten yang sudah kamu hasilkan di platform lain. Namun, tolong ingat untuk tidak menggunakan konten yang sama ya, learners! Kamu bisa edit konten yang sudah ada dengan menyesuaikan hasil riset yang kamu miliki tentang target audiens brand kamu di Tiktok.
Analisis kekurangan serta kesalahan yang hadir dari konten yang sudah kamu hasilkan. Dengan melakukan tahapan ini, kamu bisa menyusun strategi yang lebih baik agar konten kamu dapat menghasilkan total insights yang baik.
Jangan lupa untuk terus lakukan riset terkait dengan tren, selera audiens, dan perubahan-perubahan yang terjadi pada platform Tiktok ya, learners! Riset yang kamu lakukan dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan strategi marketing brand kamu di masa depan.
Nah, itu adalah beberapa tips mengenai digital marketing di Tiktok ya, learners! Remember that learning is the key to development, including business growth!