Mana yang Lebih Penting? Self Management atau Time Management? Check It Out!

“Duh kayaknya gada waktu deh.” “Kenapa banyak banget distraction ya?” “Kenapa gabisa fokus sih?”

Sering banget pertanyaan-pertanyaan seperti di atas ini muncul di dalam otak kita. Zaman sekarang, banyak dari kita yang memiliki jadwal yang super duper padat. Entah itu kesibukkan kantor, kuliah, mengurus keluarga, menjadi murid, nongkrong bareng temen, dan masih banyak lagi. Namun, banyak dari kita gagal dalam upaya kita untuk mengatur waktu kita secara efektif. Jadi sebenernya apa sih alasannya kita gagal dalam mengatur waktu kita? Kenapa susah banget menyelesaikan semua yang udah direncanakan? Apa penyebabnya karena terlalu banyak distraksi?

Jawabannya sebenernya cukup simple, karena banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa mengatur diri kita atau self management itu sebenernya penting. Kita terlalu fokus ke waktu tanpa memikirkan sebenernya yang kita lakuin itu tepat atau tidak.

Faktanya, kita itu tidak bisa mengatur waktu. Waktu akan tetap berputar selama 24 Jam setiap harinya, dan kalo hanya terpaku terhadap waktu, kita gapunya extra hours untuk mengetahui diri kita lebih jauh, dan apa yang kita suka. Terlebih waktu yang udah berlalu gak bisa diputar lagi.

Kamu bisa mengatur diri kamu sendiri dengan cara fokus terhadap diri kamu, belajar disiplin, dan mencoba membuat jadwal tapi yang lebih efisien dan fleksibel. Pada dasarnya, untuk mengurangi distraction dan menjalani hidup yang kamu mau itu cukup mudah, dimulai dengan niat. Kamu harus tau value apa yang kamu punya dalam dirimu sehingga kedepannya dapat menjalankan semua rencana harian secara berurutan tanpa menjadi beban.

Mari kita lihat bagaimana self management bisa membuat hidup kita lebih produktif dengan cara melakukan sesuatu yang tepat diwaktu yang tepat.

 

1. Menjadi fleksibel

Menurut David Allen yang merupakan seorang penemu metodologi yang berjudul “Getting Things Done“. “Self-management is about knowing what to do at any given momen.” Katanya.

Menjadi fleksibel, walaupun terdengar klise tapi realitanya itu merupakan cara terbaik untuk menggunakan waktu, ada saatnya kita harus bisa beradaptasi dengan jadwal yang kita punya dengan mengetahui apa yang menjadi prioritas kita.

2. Membuat diri menjadi lebih teratur

Bohong kalau self-management itu ga mengandalkan fokus. Semisal kita sedang mengerjakan deadline tugas, dan pikiran kamu kemana-mana, kamu ga akan bisa menggunakan waktu kamu dengan baik.

Ketika kita merasa sibuk mengerjakan banyak hal, pasti kita kewalahan, mengerjakan tugas secara acak dan akhirnya pikiran kita merasa cape. Hal ini bisa jadi karena banyak distraksi seperti social media, pesan, dan notifikasi email, yang mengakibatkan kita susah fokus. Itu saatnya kedisiplinan ini harus dibangun. Memilih mana yang seharusnya menjadi prioritas untuk memanfaatkan waktu jadi lebih efisien lagi, yang harus dilakukan ya mematikan notifikasi dan taruh hp diluar jangkauan kita atau di tempat yang tidak kelihatan untuk menjauhi distraksi.

Jika kita melakukan itu semua, kita akan menemukan kebiasaan yang baik karena:

  • Ketika melakukan tugas satu persatu, kita pasti akan mengeluarkan effort terbaik kita dan hasilnya akan lebih baik, dan ketika kita memaksakan untuk membuat semua tugas dalam satu waktu. Kita hanya membuat pekerjaan menjadi lebih sulit dan hanya akan membuang-buang waktu karena banyak tugas yang tidak akan selesai.
  •  Berpikiran benefit ketika sudah selesai mengerjakan tugas itu merupakan motivasi terbesar. Ada perasaan puas yang bisa dateng dengan mengecheck semuanya dalam to-do list kita. Dan, rasa seneng ketika udah mencapai tujuan yang berulang bisa menginspirasi kita untuk terus maju.

Berarti kuncinya, kita harus disiplin, sabar dan fokus. Ketika kita mengerjakan pekerjaan secara teratur, kita akan lebih merasa tenang.

3. Membuat deadline atau tenggat waktu bersama teman

Bagian terbesar dari self-management itu salah satunya adalah menyelesaikan tugas tepat waktu. Tapi terkadang kalau ga ada orang yang mengingatkan kita, kita ga akan sadar. Terlebih lagi, malah ga ngerjain sama sekali.

Jangan remehkan atau menganggap rendah sebuah deadline. Jika memang dirasa perlu, minta tolong ke teman atau sahabat kita untuk mengingatkan kita.

4. Luangin waktu buat diri kamu sendiri

Ketika dirasa diri sudah terlalu cape karena mengatur waktu untuk diri sendiri itu susah, sudah merasa bahwa diri terlalu banyak mengeluarkan energi. Beristirahatlah, take your time, kalau bahasa kerennya sekarang me time. Para CEO ternama yang sudah menjadi miliyarder pun dilansir dari CNN mendapati memo bahwasannya mereka pun butuh waktu untuk istirahat dan menjaga kesehatan. Rata-rata mereka tidur selama 7 jam setiap harinya. “To sustain the intensity of the job, CEOs need to train — just as elite atheletes do. That means allocating time for health, fitness and rest,”*Said Porter and Nohria.

Walaupun kita berusaha sekuat tenaga untuk achieve goals kita, tubuh kita juga butuh istirahat. Makan secara teratur dan sehat. Dan tidak lupa melakukan aktivitas yang bisa menambah mood, konsentrasi dan energi. Ini membantu banget buat kita menjadi lebih produktif.

Kesimpulannya kalo kata Alan Lakein, dia menulis. “Time = life; therefore, waste your time and waste your life, or master your time and master your life.” Balik lagi, bahwasannya hidup itu hanya tentang 2 pilihan. Jadi pahami lebih baik lagi untuk mengatur hidup supaya lebih produktif.

 

 

References:

[https://medium.com/the-mission/self-management-vs-time-management-what-you-need-to-know-67a4063715e6]

(https://medium.com/the-mission/self-management-vs-time-management-what-you-need-to-know-67a4063715e6)

[https://edition.cnn.com/2018/10/25/success/ceos-time-management/index.html](https://edition.cnn.com/2018/10/25/success/ceos-time-management/index.html)

Share Now

Tasya Widiasari

More Posts By Tasya Widiasari

Related Post