lingkaran
Educational community for Creatives to develop skills and interests through knowledge sharing.
Alo, gengs!
“Mendingan jadi orang yang Book Smart atau Street Smart, Sih?”
Kamu pernah kepikiran pertanyaan di atas gak sih? Dan udah pernah denger istilah Book Smart dan Street Smart belum sebelumnya?
asd
Kecerdasan manusia berbeda-beda. Ada yang jago berdebat menggunakan teori yang ia kuasai sehingga gak terbantahkan. Ada juga orang yang jago bertindak dan menganalisa keputusan yang tepat disaat genting. Kedua kepintaran itu dikenal dengan istilah Book Smart dan Street Smart.
asd
Sebelum kita bahas lebih lanjut, coba intip post kita tentang perbedaan Book Smart dan Street Smart di bawah ini.
asd
Masih mau kepoin tentang Book Smart dan Street Smart?
Yuk, kita bahas lebih lanjut bareng-bareng.
asd
Book Smart atau literalnya “Pinter Buku”, simplenya mendeskripsikan orang-orang dengan kemampuan akademis, yaitu kemampuan untuk memahami ilmu dan teori yang kita pelajari di sekolah.
Street Smart singkatnya mendeskripsikan orang-orang yang mengambil ilmu dari pengalaman yang dia dapatkan di dunia nyata, alias “Belajar di Jalanan”. Street Smart memiliki perilaku yang lebih fleksibel dan pendekatan yang lebih praktikal.
asd
Kedua kepintaran tersebut keren kok, tapi mereka juga punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Coba simak tabel plus dan minus dari Book Smart & Street Smart di bawah ini.
asd
asd
Masih kurang jelas? Oke, kita breakdown satu-satu, ya!
asd
Sebelum ke penjelasan, kita singgung sedikit tentang Common Sense. Jadi, apa itu Common Sense? Common Sense atau Akal Sehat adalah kemampuan alami kamu untuk membuat penilaian baik dan berperilaku dengan cara yang praktis dan masuk akal.
asd
Enaknya jadi Book Smart, yang pasti prestasi akademis kamu gak usah diragukan lagi. Kamu bisa debat cas cis cus dan analisis banyak teori. Hal ini akan memudahkan kamu punya nilai tinggi serta peluang besar ke pekerjaan-pekerjaan impian kamu. Nah, gak enaknya, karena sering melakukan sesuatu secara terstruktur, kebanyakan Book Smart gak punya Common Sense yang kuat. Banyak para Book Smart yang masih struggle menerapkan teori yang mereka punya ke tugas-tugas yang gak ada panduannya. Coba liat gambar di bawah ini ya untuk contoh kasus Book Smart!
asd
asd
Sayang ya.. mereka punya ilmu matematika tapi jadi gak bisa diaplikasikan. Namun, tidak semua Book Smart seperti ini kok.
asd
Kalian para street smart memiliki kecerdasan dari praktek langsung. Gak perlu jadi ahli di suatu bidang, cukup dengan trik-trik sederhana, seperti Amati, Tiru, dan Modifikasi (ATM). Modal utama kalian adalah keberanian, optimis, dan kemampuan analisis sederhana. Namun, karena mereka belajar dari ‘jalanan’, tidak semua teori mereka kuasai seperti Book Smart. Coba liat gambar di bawah ini ya untuk contoh kasus Street Smart!
asd
asd
Jadi, kalau para Book Smart belajar dari buku-buku, para Street Smart belajar dari
pengalaman personal mereka.
asd
Apakah kamu termasuk kategori Book Smart atau Street Smart? Apakah kamu cenderung ke Book Smart dimana hanya berpatok pada sebuah teori sehingga tidak begitu fleksibel? Atau kamu lebih ke Street Smart dimana lebih mengedepankan fleksibilitas dan kesederhanaan di lapangan?
Intinya, dua-duanya adalah hal yang saling melengkapi dan tidak ada yang lebih baik. Book Smart gak akan ada gunanya kalau kamu gak bisa skill praktek seperti street smart. Sebaliknya, kamu gak akan bisa mempraktekan jika kamu tidak tau teorinya.
asd
#YakaliGaBisa Jadi Book Smart dan Street Smart!