Sharidevy Anggira
Croissant Lover~
Alo Gengs! Membuat desain produk memang membutuhkan ketelitian dan strategi yang tepat. Namun, dalam prosesnya sendiri seorang designer harus memperhatikan beberapa hal untuk menghindari kesalahan dalam membuat desain.
Kesalahan dalam desain produk sering terjadi karena adanya pengabaian dalam hal standarisasi, intepretasi yang salah, atau bisa terjaid karena analisis yang buruk.
Maka dari itu perlu untuk memahami lebih dalam tentang kesalahan umum yang sering terjadi. Tentunya dari kesalahan itu kamu jadi lebih banyak belajar untuk memperbaikinya dan menghindari kesalahan di masa depan. Berikut 5 kesalahan yang perlu dihindari oleh designer suatu produk.
Produk didesain untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan produknya. Namun, beberapa orang masih menganggap bahwa desain hanya sekedar visualisasi dari produk.
Nyatanya desain produk tidak hanya mementingkan aspek visual saja tapi juga memperhatikan aspek lain seperti kebutuhan konsumen dan kegunaan produk.
Kurang memahami pentingnya daya guna suatu produk dapat berdampak pada kepuasan konsumen.
Menurut studi dari Design Management Institute (DMI) menyatakan bahwa perusahaan yang membuat desain produk berdasarkan human-centred mendapatkan persentase ROI lebih besar yaitu sebanyak 211%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa daya guna produk yang positif berdampak baik pada conversion rate, mengurangi bounce rate, lebih menghemat pengeluaran, menghindari bias, dan lain-lain.
Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Dipahami dari UX Writing, Bukan Sekedar Menulis!
Banyak orang yang ingin membuat desain yang bagus untuk memuaskan keinginan diri sendiri.
Keinginan yang lebih kearah kepuasan diri sendiri itu terkadang membuat mereka lupa bahwa mereka membuat produk untuk orang lain.
Suatu model bisnis harus berfokus pada user experience bukannya ketertarikan secara pribadi.
Sebagai seorang designer hal yang perlu dilakukan adalah memahami keinginan dan kebutuhan konsumen, pengguna yang ditergetkan, yang sejalan dengan tujuan produk yang dibangun.
Desain yang berfokus pada pengguna ini merupakan suatu filosofi yang bertujuan untuk membangun hubungan emosional dengan pengguna.
Hubungan emosional yang dimaksud adalah membangun empati pengguna terhadap produk agar produk mendapatkan kepercayaan penggunanya.
Seorang designer dapat melakukan observasi terhadap pengguna dan menggunakan berbagai teknik untuk menyedikan pengalaman (experience) yang relevan bagi pengguna.
Melibatkan pengguna dalam proses desain sehingga produk dapat lebih fokus dan mendapatkan timbal balik dari pengguna.
Permasalahan yang sering terjadi adalah banyak orang membaut desain produk hanya berdasarkan asumsi belaka. Namun, perlu diketahui bahwa membuat desain produk berdasarkan asumsi itu bisa saja dan tentunya asumsi tersebut harus berdasar.
Untuk membuat desain yang sesuai maka perlu untuk melihat perilaku pengguna dan pola kebiasaan. Sehingga dapat membuat perbandingan untuk dijadikan sebagai panduan dasar yang menjawab setiap tindakan pengguna.
Secara garis besar membuat produk yang berkualitas dapat bersadarkan pada Product Quality, Customer Satisfication, dan semua segmen secara keseluruhan. Hal ini saling berkaitan yang akhirnya terbagi menjadi lima bagian penting, yaitu Brand Experience, Desirability, Usability, dan Utility.
Baca Juga: Viral Marketing, Teknik Campaign untuk Tingkatkan Engagement
Tren merupakan hal yang selalu menjadi daya tarik setiap orang, tentunya tren saat ini selalu bergeral secara dinamis alias berubah-ubah. Hal ini lah yang menjadi tantangan seorang designer untuk terus memperhatikan tren yang sedang berkembang di masyarakat.
Designer yang kurang memperhatikan tren ini dapat membuat produk tersebut kurang laku di pasaran. Karena minat pasar yang tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan.
Sehingga untuk menghindari hal tersebut seorang designer bisa mencoba untuk tetap update dengan hal-hal yang menjadi minat pasar.
Bisa mulai dengan melihat di social media atau Google Trends Insight untuk membantumu belihat perilaku konsumen setiap hari.
Kita hidup di era digital yang erat kaitannya dengan data sehingga data sangat diperlukan untuk mengetahui banyak informasi.
Tidak memanfaatkan data dengan baik dapat berakibat miskonsepsi dalam proses membuat desain produk. Karena produk yang berkualitas awalnya dibuat berdasarkan pada informasi dari pengguna (kebiasaan, keinginan, kebutuhan).
Selain itu data dapat memberikan masukan yang memperkuat hipotesis, membuat pola pengguna, dan memberikan arah yang jelas terhadap produk.
Tabel diatas merupakan data funnel yang dapat memberikanmu pengertian bagaimana data dapat bertransformasi dari angka dan kata menjadi masukan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
Sehingga, apabila kamu mengenali data dan dapat mengolahnya dengan baik, dampaknya akan memberikan efektivitas dan efisiensi pada desain produk.
Untuk mengenal lebih jauh tentang pengolahan data untuk desain produk bisa kamu pelajari lebih dalam bareng lingkaran. Disini kamu akan dibimbing langsung oleh mentor profesional di bidang Digital Marketing dari berbagai latar belakang perusahaan. Kamu juga berkesempatan untuk live discussion bareng mentor yang akan menambah pengetahuanmu seputar desain produk. Ada diskon sampai dengan 50% khusus untuk kamu yang membeli kelas di lingkaran. Jadi tunggu apa lagi? Sign Up sekarang juga
Sources:
5 Most Common Design Mistakes and How to Avoid Them
9 Traps to Avoid in Product Design
Product Design Tips: How to Avoid Poorly Designed Products