5 Hal yang Perlu Dipahami dari UX Writing, Bukan Sekedar Nulis!

Alo Gengs! Kamu suka nulis sekaligus desain suatu produk? Mungkin ini saat nya kamu mengenal lebih jauh tentang UX writing. Salah satu bagian dari UI/UX ini ternyata penting banget dalam suatu produk. Apalagi kalau produk yang dibuat digunakan oleh banyak orang.

UX Writing adalah praktik membuat copy dalam suatu interface guna memandu pengguna dalam suatu produk dan membantu berinteraksi dengannya.

Secara simpel tujuan utama nya adalah untuk mempermudah komunikasi antara pengguna dengan produk digital.

Ketika kamu menggunakan suatu produk misalnya seperti app, setiap orang akan nyaman dan sedang menggunakan app apabila mereka mendapatkan pengalaman (experience) yang baik. Entah itu dari sisi desain, copy, atau kemudahan dalam mengakses app.

Ditengah perkembangan produk digital yang semakin pesat, banyak orang yang tertarik untuk mendalami bidang ini. Seseorang yang terlibat dalam UX Writing disebut dengan UX Writer.

UX Writing nyatanya tidak sesimple yang kita pikirkan. Apa yang kita dapatkan melalui suatu produk adalah bagian dari permukaannya saja. Tapi kalau kita mendalaminya lagi akan ada banyak hal yang membutuhkan analisa mendalam.

UX Writing Bukan Sekedar Menulis Konten

Photo by Alvaro Reyes on Unsplash.com

Konten memang penting dalam membangun suatu produk, tanpanya produk bisa saja gagal dipahami oleh pengguna. Untuk menghindari hal tersebut diperlukan konten yang dapat memahami kebutuhan dari pengguna.

UX Writing memang bertugas untuk menulis tapi menulis disini bukan sekedar konten asal-asalan. Konten yang dimaksud adalah konten yang sesuai dengan konteks pengguna.

Konten yang dapat menjadi guide bagi si pengguna saat menggunakan produk. Misalnya, membuat konten promo di app maka UX writer akan menyesuaikan teks nya dengan target penggunanya mulai dari cara penyampaian sampai call-to-action dalam konten tersebut.

UX Writing Berarti Paham dengan Strategi Konten

Photo by Kelly Sikkema on Unsplash.com

Pendekatan dalam strategi konten harus didalami karena hal ini berkaitan dengan penyampaian pesan kepada pengguna.

Beda penempatan maka beda pula pesan yang akan disampaikan. Setiap produk memiliki pembawaan yang berbeda-beda mulai dari voice, style, tone, sampai audience.

Sehingga dalam membuat strategi konten itu diperlukan user journeys untuk mengetahui apa saja kesulitan yang ingin diselesaikan oleh pengguna dan bagaimana suatu produk dapat membantu pengguna.

Dalam user journey sendiri terdapat alur yang biasa disebut dengan “sales funnel“. Alur ini terdiri dari awareness, interaction, interest, dan action.

Seorang UX writer akan bekerja sama dengan tim produk untuk menuliskan semua teks yang akan ditampilkan pada pengguna dalam interface sesuai dengan alur dari user journey.

Misalnya, strategi konten dalam app akan berbeda dengan strategi yang digunakan dalam web page. Dari segi sumber, struktur, tone, sampai penyampaiannya juga akan berbeda antara app dan web page. Sehingga hal ini lah menjadi tugas penting dari UX writer untuk mengukur segala aspek pesannya.

Skill Menulis dan Editorial dalam UX Writing

Photo by Sigmund on Unsplash.com

UX writer membantu pengguna menerjemahkan user interface dengan menggunakan bahasa yang familiar, sering digunakan banyak orang, dan mudah dimengerti.

Dalam prosesnya sendiri akan ada banyak informasi yang didapatkan tapi informasi tersebut perlu diolah terlebih dahulu. Informasi tersebut diolah berdasarkan pada identifikasi pengguna. Mulai dari umur, gender, bahasa, dan lain-lain.

Sehingga selain lihai dalam menulis, ux writer juga paham bagaimana editorial dalam suatu teks. Menerjemahkannya menjadi teks yang mudah untuk dipahami oleh pengguna adalah skill yang penting dalam UX Writing.

Desain dan UX Writing Saling Berkaitan

Photo by Amelie Mourichon on Unsplash.com

Coba bayangkan suatu web yang hanya menampilkan desainnya saja tanpa adanya teks. Pasti kamu akan bingun dengan maksud dari setiap ikon dalam web.

Untuk itu dibutuhkan teks yang mendukung desain suatu produk. UX Writing ibaratnya seperti menerjemahkan suatu komponen kedalam suatu teks. Sehingga perpaduan antara desain dan teks dibutuhkan dalam membangun produk yang mudah dipahami penggunanya.

Paham Alur dan Proses Konten

Photo by UX Indonesia on Unsplash.com

Seperti hal nya user journey dimana terdapat tahapan dalam memahami pengguna begitu pula dengan konten. Pentingnya alur suatu konten mempengaruhi bagaimana pesan tersebut dapat diintepretasikan oleh penggunanya.

Pertimbangkan bagaiman cara merencanakan, memproduksi, menyampaikan, dan menganalisis konten. Aktivitas yang menginformasikan strategi seperti audit konten, alur kerja, serta pedoman dan proses penjaminan kualitas.

Ketika UX writer berpikir tentang bagaimana konten harus disusun berdasarkan dimana dan bagaimana konten akan diterjemahkan, maka mereka menjembatani kesenjangan antara content design dan product development.

Untuk memahami bagaimana proses konten UX dibuat kamu harus memperbanyak referensi dan mempraktekannya. Belajar lebih banyak tentang UI/UX bisa banget kamu lakukan bareng lingkaran. Disini akan ada kelas yang dipandu langsung oleh mentor profesional di bidangnya. Bukan cuma dapet ilmu tapi juga dapat koneksi dengan mentor lewat live disscusion cuma ada di lingkaran. Tunggu apa lagi? Sign Up sekarang juga!

Sources:

  1. Developing a UX Writer Framework for Clear, Cohorent Experiences
  2. How to Work with UX Writers?

 

 

 

 

Share Now

Sharidevy Anggira

Croissant Lover~

More Posts By Sharidevy Anggira

Related Post