SMK BERANI MELOMPAT LEBIH JAUH
Sejak berdiri di tahun 2014, lingkaran dikenal sebagai platform edukasi kreatif yang menjembatani celah antara edukasi yang diberikan di pendidikan formal dan keterampilan sesungguhnya yang dibutuhkan di dunia profesional. Sejauh ini, lingkaran telah menciptakan berbagai program, menginspirasi banyak orang, dan menciptakan kolaborasi dengan berbagai industri.
Sebagai lembaga pendidikan non-formal, lingkaran tidak hanya memberikan alternatif pendidikan yang lebih relevan di dunia modern ini, terutama di bidang kreatif, digital, dan juga kewirausahaan; namun juga berusaha untuk mensinergikan dan mengintegrasikan pendidikan dengan sektor formal. Salah satunya adalah sekolah-sekolah vokasional seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang dirasa memerlukan wawasan lebih terhadap revolusi industri 4.0
Kondisi pengangguran di usia muda khususnya lulusan SMK sulit mendapat pekerjaan seperti yang disinggung dalam debat cawapres tanggal 17 Maret 2019 kemarin. Hal ini juga didukung faktanya dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang keluar tahun 2018 lalu menyebutkan bahwa terjadi peningkatan pengangguran di tahun 2018 sebesar 11,24 persen dimana menurut salah satu calon wakil presiden yang mengatakan bahwa lulusan SMK mendominasi jumlah pengangguran di Indonesia yang mencapai 61 persen.
Kendala yang menyebabkan kondisi ini terjadi adalah karena jumlah lulusan SMK yang menguasai in-demand skills tidak sesuai dengan kriteria tuntutan dunia kerja sekarang. Selain itu, metode pengajarannya dirasa sudah tidak relevan terhadap laju perkembangan profesi baru. Oleh karena itu, siswa-siswi SMK membutuhkan pendekatan pembelajaran inovasi baru yang akan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang relevan dengan apa yang dibutuhkan di industri sekarang.
Menghadapi isu kesiapan ketenagakerjaan dalam industri 4.0, dalam salah satu kesempatan di tahun 2018 kemarin, lingkaran, bersama dengan perusahaan-perusahaan inovatif lainnya dari berbagai industri – seperti Intel, NET Mediatama, dan Sinedu.id, bekerjasama dengan Education Development Center mewadahi siswa-siswi SMK dalam program Accelerated Work Achievement and Readiness for Employment 2 (AWARE2). Elemen inti dari program ini salah satunya adalah program kelas industri dimana lingkaran mendapat kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman di SMK 2 dan SMK 51 di Jakarta selama 3 hari.
Topik Kelas Industri yang diangkat oleh lingkaran adalah mengenai kewirausahaan yang memfokuskan pada pengembangan motivasi siswa-siswa SMK agar mempunyai mimpi dan visi yang lebih tinggi, serta membekali mereka yang ingin memulai perjalanan kewirausahaannya setelah lulus dengan Business Model Canvas. Dalam tema ini, siswa-siswi SMK didorong agar berfikir secara kreatif dan menggali ide-ide baru untuk mengembangkan ide bisnis serta dapat merealisasikan ide bisnis mereka agar nantinya mereka tidak hanya menggantungkan diri dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang ada, melainkan dapat membuat lapangan pekerjaannya sendiri.
Sebenarnya, sejak beberapa tahun yang lalu, siswa-siswi SMK diberikan mata pelajaran “Produk Kreatif dan Kewirausahaan” yang diharap bisa mendukung mereka mempunyai bekal untuk memulai bisnis ketika sudah lulus. Namun, karena keterbatasan kapasitas dan materi dalam bidang kewirausahaan, serta kurangnya pengajar, menghambat proses pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, lingkaran mencoba mensinergikan topik Kelas Industri yang diberikan dengan silabus “Produk Kreatif dan Kewirausahaan”.
Selain itu, melihat kondisi siswa-siswi SMK pada kunjungan kemarin, terlihat minat siswa masih belum terlihat mengerucut ke arah wirausaha atau bekerja di perusahaan dan masih membutuhkan paparan variatif. Siswa-siswi SMK juga dirasa perlu inspirasi dan eksposur langsung dari praktisi industri inovatif yang sudah berkembang mengikuti era ekonomi digital agar mereka termotivasi untuk menyelesaikan pendidikan dan pada akhirnya dapat tumbuh beriringan dengan perkembangan industri digital dan teknologi.
Dengan semangat mewujudkan pendidikan Indonesia yang maju dan berkualitas dan visi menjadi ekosistem yang progresif untuk mengembangkan dan mendukung kaum muda kreatif Indonesia, lingkaran juga telah melakukan kolaborasi dengan pihak dari berbagai latar belakang – dari mulai komunitas seperti CreativeMornings Jakarta dan Book for Good; usaha kecil menengah seperti generasi 90an dan Project Semesta; perusahaan nasional dan multinasional seperti Telkomsel, HSBC, dan FWD; institusi pendidikan seperti MBA-ITB, Prasetiya Mulya, dan SMK; pemerintahan seperti Bekraf, Kemenkop UKM, dan Kemanker. Kami percaya bahwa mimpi besar kami tidak akan dapat kami raih sendiri, dan percaya akan pentingnya berkolaborasi!
Oleh karena itu, lingkaran sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan lembaga-lembaga dan pihak-pihak lainnya untuk sama-sama membangun pendidikan dan sumber daya manusia muda Indonesia, demi tercapainya masa depan Indonesia yang lebih baik lagi. Jangan sungkan untuk menghubungi kami dan berdiskusi lebih lanjut tentang apa yang kita bisa kolaborasikan bersama. Sapa kami di sini!
Edited by: Wendy Pratama