Adhisty Prahastiwi Basuki
Photo by Pexels.com
Alo, Learners! Dalam sebuah pemasaran, terdapat istilah yang mungkin saja asing bagi beberapa orang. Nah, karena itu, disini kita akan membahas apa sih sebenarnya, dan apa juga kegunaannya dalam dunia pemasaran?
Photo by Freepik.com
Diketahui sangat sulit untuk menjelaskan bagaimana akhirnya seseorang memutuskan untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu, hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakannya.
Neuromarketing memiliki definisi sebagai disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana cara bekerja otak mempengaruhi perilaku konsumsi yang dilakukan oleh konsumen. Lebih jelasnya, terdapat aspek kognitif dan emosional dalam saraf otak manusia yang menjadi aspek pendorong adanya decision making manusia dalam melakukan aktivitas pasar.
Tujuan dari marketing ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengambilan keputusan yang terjadi melalui sistem kerja saraf otak yang dimiliki oleh tiap-tiap konsumen dalam dunia pasar.
Photo by Freepik.com
Marketing ini diketahui mengadopsi beberapa teknologi guna menunjang studi yang dijalaninya. Dalam hal ini, electroencephalography (EEG), Magnetoencephalography (MEG), Positron Emission Tomography (PET), Steady State Topography (SST) dan Functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) merupakan tools yang sering digunakan.
Alat-alat yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana proses cara kerja saraf otak dalam menerima informasi dan mendorongnya untuk menjadi penentu keputusan pembelian oleh konsumen akan produk tertentu dalam sebuah aktivitas pasar. Dalam hal ini, memudahkan orang awam untuk memahami bagaimana proses keputusan pembelian yang didasarkan oleh cara kerja yang ada dalam kepala manusia tersebut.
Photo by Pexels.com
Kita dapat mengetahui alasan konsumen dalam memutuskan untuk beli suatu produk. selain itu, manfaatnya sebagai jawaban atas pertanyaan mengenai research product yang selama ini dijalani dalam dunia pasar.
Dalam hal ini, para pelaku pasar dapat memanfaatkannya sebagai peluang dalam meningkatkan produk yang sesuai dengan permintaan pasar. Selain itu, dapat memanfaatkan peluang ini dengan cara menyusun strategi periklanan dan pemasaran yang tepat sasaran kepada para konsumen mereka.
Referensi:
Fugate, Douglas L. (2007). Neuromarketing: a layman’s look at neuroscience and its potential application to marketing practice. Journal of Consumer Marketing 24/7 (2007) 385–394.
Morin, Christophe. (2011). Neuromarketing: The New Science of Consumer Behavior. Soc (2011) 48:131–135.
What Is Neuromarketing: Everything You Need to Know. Accessed through https://www.neuro-insight.com/what-is-neuromarketing.